BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal ditemukan banyak orang mencoba pengaruh arus listrik terhadap suatu benda. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli pada waktu ini didapati bahwa ada zat cair yang menghantarkan arus listrik dan ada yang tidak menghanarkan arus listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit?
2. Apa pengertian larutan penyangga?
3. B agaimanakah peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari?
BAB II
PEMBAHASAN
A. larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
padaawal ditemukan listrik banyak orang mencoba pengaruh arus listrik terhadap suatu benda. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli pada waktu itu didapati bahwa ada cat air yang mengantarkan arus listrik dan ada yang tidak menghantarkan rus listrik.
Suatu alt yang disebut alat uji elektrolit dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat cair menghantarkan listrik atau tidak, termasuk dalam air. Dalam air murni diuji dengan alat uji elektrolit, dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat cair menghantarkan listrik atau tidak, termasuk larutan dalam air. Bila air murni diuji dengan alat uji elektrolit, maka lampu tidak menyala, karena air murni merupakan pengantar listrik yang sangat jelek. Bila kedalam air tersebut dimasukkan kertas garam dapur, maka larutan yang terjadi dapatenghantarkan listrik dengan baik, yang ditandainya dengan menyalahnya lampu alat uji elektrolit. Peristiwa yang sama akan terjadi bila air ditetesi asam sulfat pekat. Larutan NaCl dalam air dan H2SO4 dalam air disebut larutan elektrolit. Karutan gula, larutan urea, dan larutan alcohol dalam air tidak menghantarkan listrik, maka larutan itu disebut larutan non-elektrolit.
Zat elektrolit dapat berasa dalam senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen yang didalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion.
1. Senyawa Ion
Senyawa ion sendiri dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam keadaan padatan (kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, bila senyawa ion tersebut dalam bentuk leburan atau larutan, maka ion-ionnya bebas bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik. Peristiwa peruraian dapat dituliskan dengan persamaan reaksi,
NaCl Na+(Aq) + C –(Aq)
2. Senyawa Kovalen
Beberapa senyawa kovalen di dalam air dapat terurai menjadi ion-ion positif dan ion-ion negatif. HCL merupakan senyawa kovalen, tetapi kerena pengaruh molekul-molekul air HCL dapat terurai menjadi ion H+ dan ion Cl–.
HCL(Aq) H+ + Cl–.(Aq)
Peristiwa terurainya molekul menjadi ion-ion ini tersebut ionisasi.
B. Larutan Penyangga
1. Pengertian Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif tidak mengubah pH dengan adanya penambahan sedikit asam, basa, atau adanya pengeceran. Larutan penyangga diebut juga larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga terdiri atas asam lemah dengan asam basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya.
a. Asam Basa Konjugasi
Kita mampu memahami defenisi asam basa konjugasi dengan menyimak gambar beserta uraian singkatnya
Donor H+ aseptor H+
+ +
Asam 1 basa 1 asam 2 basa 2
Asam-basa
Konjugasi
asam-basa konjugasi
Berdasarkan gambar, dapat dijelaskan bahwa ion Cl– adalah basa konjugasi dari HCl membentuk pasangan asam basa yang dikenal dengan pasangan asam basa konjugasi
2. Cara Larutan Penyangga Mempertahankan pH
Contoh larutan penyangga ialah CH3COOH dan CH3COONa. Reaksi ionisasi CH3COOH sebagai berikut. (Aq) CH3COO–(Aq)
CH3COOH(Aq) CH3COO–(Aq) Ka = 1,7 x 10–5
Reaksi ionisasi CH3COONa sebagai berikut:
CH3COONa(Aq) CH3COO–(Aq) + Na+(Aq)
Reaksi ionisasi bergeser ke kiri. Reaksi sebagai berikut:
CH3COOH(Aq) CH3COO–(Aq) + H+(Aq)
Reaksi netralisasi. Reaksinya sebagai berikut.
H+(Aq) + H– (Aq) H2O (1)
Contoh larutan penyangga yang berasal dari campuran asam lemah dan garamnya sebagai berikut:
a. CH3COONa(Aq) + CH3COONa(Aq)
b. CH3COONa(Aq) + (CH3COO)2 Ba(Aq)
c. HF(Aq) + NaF(Aq)
d. HF(Aq) + CaF(Aq)
3. Penentuan pH Larutan Penyangga
a. Penentuan pH Larutan Penyangga Menggunakan Tatapan Keseimbangan
Campuran antara asam asetat dan natrium setat akan membentuk kesetimbangan dengan sebagai berikut:
CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO–
Tatapan keseimbangan CH3COOH sebagai berikut:
[H3O+ + CH3COO–
Ka =
[CH3COO]
Persamaan pH larutan penyangga secara umum dutuliskan sebagai berikut:
1. Larutan penyangga yang terdiri atas campuran asam lemah dan basa konjugasinya.
[basa konjuasi]
pH = pKa + log
asam lemah
Atau
Mol basa konjugasi
pH = pKa + log
mol asam lemah
2. Larutan penyangga yang terdiri atas campuran asam lemah dan basa konjugasinya
[asam konjugasi]
pH = pKa + log
basa lemah
Atau
Mol asam konjugasi
pH = pKa + log
mol basa lemah
C. Peranan Larutan Penyangga
1. Peranan Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup
Contoh lautan yang berperan untuk mempertahankan pH dalam tubuh makhluk hidup sebagai berikut:
a. Didalam sel tubuh terdapat sel penyangga, yaitu H3PO44 dan basa konjugasimya berupa ion H2PO4– . larutan penyangga ini berperan juga dalam system pengeluaran ion H+ pada gimjal.
b. Larutan penyangga juga terdapat dalam darah. Contoh penggunaan larutan penyangga ini adalah ketika berolahraga. Selama melakukan olahraga, otot yang menyimpan glukosa di daamnya memerlukan oksigen untuk mengubah energy kimia menjadi energy gerak.
2. Peranan Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu komponen nutrisi yang diberikan ke tanaman hidroponik ialah larutan penyangga. Kamu mampu memahami hubungan antara larutan penyangga dan tanaman hidroponik.
Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Media yang dipakai adalah air, bahan padat yang berpori, krikil, pecahan genteng, pasir pantai, pecahan batu karang, dan gabus putih. Berdasarkan media yang digunakan, terdapat tiga metode hidroponik, yaitu metode kultur air, kultur pasir, dan kultur bahan berpori. Metode kutur air yaitu menumbuhkan tanaman dengan menggunakan tanaman dengan memakai media air. Metede ini relatif mahal dan cocok untuk menambahkan tanaman hias yang dipajang dalam ruangan atau di rumah.
D. Larutan Jenuh dan Tak Jenuh
1. Larutan Jenuh
Yang termasuk dalam jenis larutan jenuh antara lain:
- Mentega pada zat padat
- Garam
- kopi
2. Larutan Tak Jenuh
Yang termasuk dalam jenis larutan tak jenuh antara lain:
- Mentega pada zat cair/meleleh.
- Kopi ketika disiram dengan air panas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat cair yang dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit, sedangkan zat zat cair yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut non-elektrolit.
Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen.
Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif tidak mengubah pH dengan adanya perubahan sedikit asam, basa, atau ada pengeceran.
Larutan penyangga terdiri atas asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah asam konjugasinya.
Penentuan arutan pH penyangga:
1. Penentuan pH larutan penyangga menggunakan tetapan keseimbangan.
2. Penentuan pH larutan penyangga jika ditambahkan sedikit asam, basa, atau diecerkan.
Larutan penyangga berperan dalamtubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Penulis mengharapkan saran dari pembaca yang bisa membangun demi kelancaran pembuatan makala selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory Irfan. 1994. SMU Kelas 1. Bandung: Erlangga.
Sudarmo Unggul. 2004. Kimia untuk kelas II. Surabaya: Erlangga.
Kitti Surah. 2000. SMU kelas II. Jakarta: intan Pariwara.
Santoso, Juari, Dkk. 2004. Kimia untuk kelas X. Yogyakarta: Intan Pariwara.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal ditemukan banyak orang mencoba pengaruh arus listrik terhadap suatu benda. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli pada waktu ini didapati bahwa ada zat cair yang menghantarkan arus listrik dan ada yang tidak menghanarkan arus listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit?
2. Apa pengertian larutan penyangga?
3. B agaimanakah peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari?
BAB II
PEMBAHASAN
A. larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
padaawal ditemukan listrik banyak orang mencoba pengaruh arus listrik terhadap suatu benda. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli pada waktu itu didapati bahwa ada cat air yang mengantarkan arus listrik dan ada yang tidak menghantarkan rus listrik.
Suatu alt yang disebut alat uji elektrolit dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat cair menghantarkan listrik atau tidak, termasuk dalam air. Dalam air murni diuji dengan alat uji elektrolit, dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat cair menghantarkan listrik atau tidak, termasuk larutan dalam air. Bila air murni diuji dengan alat uji elektrolit, maka lampu tidak menyala, karena air murni merupakan pengantar listrik yang sangat jelek. Bila kedalam air tersebut dimasukkan kertas garam dapur, maka larutan yang terjadi dapatenghantarkan listrik dengan baik, yang ditandainya dengan menyalahnya lampu alat uji elektrolit. Peristiwa yang sama akan terjadi bila air ditetesi asam sulfat pekat. Larutan NaCl dalam air dan H2SO4 dalam air disebut larutan elektrolit. Karutan gula, larutan urea, dan larutan alcohol dalam air tidak menghantarkan listrik, maka larutan itu disebut larutan non-elektrolit.
Zat elektrolit dapat berasa dalam senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen yang didalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion.
1. Senyawa Ion
Senyawa ion sendiri dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam keadaan padatan (kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, bila senyawa ion tersebut dalam bentuk leburan atau larutan, maka ion-ionnya bebas bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik. Peristiwa peruraian dapat dituliskan dengan persamaan reaksi,
NaCl Na+(Aq) + C –(Aq)
2. Senyawa Kovalen
Beberapa senyawa kovalen di dalam air dapat terurai menjadi ion-ion positif dan ion-ion negatif. HCL merupakan senyawa kovalen, tetapi kerena pengaruh molekul-molekul air HCL dapat terurai menjadi ion H+ dan ion Cl–.
HCL(Aq) H+ + Cl–.(Aq)
Peristiwa terurainya molekul menjadi ion-ion ini tersebut ionisasi.
B. Larutan Penyangga
1. Pengertian Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif tidak mengubah pH dengan adanya penambahan sedikit asam, basa, atau adanya pengeceran. Larutan penyangga diebut juga larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga terdiri atas asam lemah dengan asam basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya.
a. Asam Basa Konjugasi
Kita mampu memahami defenisi asam basa konjugasi dengan menyimak gambar beserta uraian singkatnya
Donor H+ aseptor H+
+ +
Asam 1 basa 1 asam 2 basa 2
Asam-basa
Konjugasi
asam-basa konjugasi
Berdasarkan gambar, dapat dijelaskan bahwa ion Cl– adalah basa konjugasi dari HCl membentuk pasangan asam basa yang dikenal dengan pasangan asam basa konjugasi
2. Cara Larutan Penyangga Mempertahankan pH
Contoh larutan penyangga ialah CH3COOH dan CH3COONa. Reaksi ionisasi CH3COOH sebagai berikut. (Aq) CH3COO–(Aq)
CH3COOH(Aq) CH3COO–(Aq) Ka = 1,7 x 10–5
Reaksi ionisasi CH3COONa sebagai berikut:
CH3COONa(Aq) CH3COO–(Aq) + Na+(Aq)
Reaksi ionisasi bergeser ke kiri. Reaksi sebagai berikut:
CH3COOH(Aq) CH3COO–(Aq) + H+(Aq)
Reaksi netralisasi. Reaksinya sebagai berikut.
H+(Aq) + H– (Aq) H2O (1)
Contoh larutan penyangga yang berasal dari campuran asam lemah dan garamnya sebagai berikut:
a. CH3COONa(Aq) + CH3COONa(Aq)
b. CH3COONa(Aq) + (CH3COO)2 Ba(Aq)
c. HF(Aq) + NaF(Aq)
d. HF(Aq) + CaF(Aq)
3. Penentuan pH Larutan Penyangga
a. Penentuan pH Larutan Penyangga Menggunakan Tatapan Keseimbangan
Campuran antara asam asetat dan natrium setat akan membentuk kesetimbangan dengan sebagai berikut:
CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO–
Tatapan keseimbangan CH3COOH sebagai berikut:
[H3O+ + CH3COO–
Ka =
[CH3COO]
Persamaan pH larutan penyangga secara umum dutuliskan sebagai berikut:
1. Larutan penyangga yang terdiri atas campuran asam lemah dan basa konjugasinya.
[basa konjuasi]
pH = pKa + log
asam lemah
Atau
Mol basa konjugasi
pH = pKa + log
mol asam lemah
2. Larutan penyangga yang terdiri atas campuran asam lemah dan basa konjugasinya
[asam konjugasi]
pH = pKa + log
basa lemah
Atau
Mol asam konjugasi
pH = pKa + log
mol basa lemah
C. Peranan Larutan Penyangga
1. Peranan Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup
Contoh lautan yang berperan untuk mempertahankan pH dalam tubuh makhluk hidup sebagai berikut:
a. Didalam sel tubuh terdapat sel penyangga, yaitu H3PO44 dan basa konjugasimya berupa ion H2PO4– . larutan penyangga ini berperan juga dalam system pengeluaran ion H+ pada gimjal.
b. Larutan penyangga juga terdapat dalam darah. Contoh penggunaan larutan penyangga ini adalah ketika berolahraga. Selama melakukan olahraga, otot yang menyimpan glukosa di daamnya memerlukan oksigen untuk mengubah energy kimia menjadi energy gerak.
2. Peranan Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu komponen nutrisi yang diberikan ke tanaman hidroponik ialah larutan penyangga. Kamu mampu memahami hubungan antara larutan penyangga dan tanaman hidroponik.
Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Media yang dipakai adalah air, bahan padat yang berpori, krikil, pecahan genteng, pasir pantai, pecahan batu karang, dan gabus putih. Berdasarkan media yang digunakan, terdapat tiga metode hidroponik, yaitu metode kultur air, kultur pasir, dan kultur bahan berpori. Metode kutur air yaitu menumbuhkan tanaman dengan menggunakan tanaman dengan memakai media air. Metede ini relatif mahal dan cocok untuk menambahkan tanaman hias yang dipajang dalam ruangan atau di rumah.
D. Larutan Jenuh dan Tak Jenuh
1. Larutan Jenuh
Yang termasuk dalam jenis larutan jenuh antara lain:
- Mentega pada zat padat
- Garam
- kopi
2. Larutan Tak Jenuh
Yang termasuk dalam jenis larutan tak jenuh antara lain:
- Mentega pada zat cair/meleleh.
- Kopi ketika disiram dengan air panas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat cair yang dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit, sedangkan zat zat cair yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut non-elektrolit.
Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen.
Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif tidak mengubah pH dengan adanya perubahan sedikit asam, basa, atau ada pengeceran.
Larutan penyangga terdiri atas asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah asam konjugasinya.
Penentuan arutan pH penyangga:
1. Penentuan pH larutan penyangga menggunakan tetapan keseimbangan.
2. Penentuan pH larutan penyangga jika ditambahkan sedikit asam, basa, atau diecerkan.
Larutan penyangga berperan dalamtubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Penulis mengharapkan saran dari pembaca yang bisa membangun demi kelancaran pembuatan makala selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory Irfan. 1994. SMU Kelas 1. Bandung: Erlangga.
Sudarmo Unggul. 2004. Kimia untuk kelas II. Surabaya: Erlangga.
Kitti Surah. 2000. SMU kelas II. Jakarta: intan Pariwara.
Santoso, Juari, Dkk. 2004. Kimia untuk kelas X. Yogyakarta: Intan Pariwara.
0 komentar:
Posting Komentar