PENDAHULUAN
Lingkungan hidup atau lebih singkatnya lingkungan ialah suatu ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup yang hidup di dalamnya dan saling berinteraksi atara satu sama lain.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan zasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral dan pasif terhadap manusia melainkan hidup manusia terkait erat pada mereka. Tumbuhan, hewan, dan jasad renik dapat hidup tanpa manusia. Tetapi manusia tidak dapat hidup tanpa tumbuhan, hewan dan jasad renik. Karena itu tumbuhan, hewan dan jasad renik harus kita jaga kelangsungan hidupnya demi kelangsungan hidup kita sendiri.
Namun demikian, perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi pencemaran lingkungan. Banyaknya penggunaan bahan kimia dan limbah industri menjadi salah satu penyebab yang dominan. Dan zat kima yang dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya.
PENCEMARAN DAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN
A. Keseimbangan Lingkungan
Di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang terdapat suatu dinamika yang disebut rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi, seperti yang sudah kita ketahui. Setiap makhluk hidup yang terlibat dalam suatu jaring makanan mempunyai fungsi dan peranan tertentu. Mereka dapat berperan sebagai produser, konsumer, dan pengurai yang menempati tingkat tropiknya masing – masing. Di dalam ekosistem tersebut tidak ada suatu jenis konsumer yang berkembang lebih cepat sehingga mendominasi yang lain. Misalnya, jika jumlah konsumer I (herbivor) meningkat, maka ia akan dibatasi oleh konsumer II atau Konsumer III (karnivor). Jika jumlah karnivor meningkat, akan dibatasi oleh konsumer I (herbivor) dan hewan yang akan memangsanya. Demikian seterusnya sehingga di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang selalu terjadi penurunan dan kenaikan populasi (fluktuasi) tiap jenis hewan atau tumbuhan dalam batas – batas tertentu. Dengan demikian, keseimbangan lingkungan dikatakan bersifat dinamis.
B. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Gangguan keseimbangan lingkungan kebanyakan disebabkan oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembabatan hutan, pembukaan hutan unutk pmukiman atau pertanian, dan pemburuan liar. Semua kejadian tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Pembukaan kawasan hutan untuk berbagai keperluan seperti mendirikan pabrik, pemukiman, pertanian, perkebunan, dan keperluan lainnya yang ternyata secara tidak langsung akan menyebabkan gangguan pada keseimbangan alam. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir, menurunnya sumber air tanah, dan terjadinya tanah longsor. Air hujan yang jatuh di kawasan hutan yang gundul menjadi tidak tertahan dan mngalir kepermukaan tanah. Keadaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi, terutama pada kawasan bekas hutan yang kondisi tanahnya miring. Erosi akan menyebabkan tanah menjadi tidak subur karena sebagian besar zat hara terbawa bersama air. Ketiadaan akar tumbuhan menyebabkan tanah kehilangan kemampuan untuk menahan air sehingga persediaan air tanah menjadi berkurang atau tidak ada. Jika musim panas tiba, maka tanah menjadi merekah dan pada musim hujan menyebabkan tanah longsor.
Selain itu, berbagai kegiatan manusia dengan teknologinya dapat juga menimbulkan gangguan terhadap struktur trofik, aliran energi, dan aur bigeokimia dalam ekosistem di banyak wilayah di dunia. Dampaknya terkadang dapat bersifat lokal maupun regional, tetapi dampak ekologi yang diakibatkannya dapat menjadi luas atau global. Contohnya, terjadinya hujan asam yang mungkin jatuh pada jarak puluhan dan ratusan kilometer dari pusatnya, yaitu pabrik atau tempat yang menghasilkan emisi zat kimia. Kerusakan lingkungan dapat berupa pencemaran lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah polusi.
0 komentar:
Posting Komentar